LUWU UTARA - Beberapa hari terakhir, sebuah video viral di media sosial terkait jemaah calon haji kloter 14 UPG asal Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Luwu Timur, yang katanya ditelantarkan di Madinah.
Usut punya usut, video viral berdurasi 20.42 menit itu merupakan proses pemindahan jemaah dari Hotel Frontel ke Hotel Taiba Front. Atas kejadian yang sudah menyita perhatian secara nasional, dua jemaah haji kloter 14 segera memberikan klarifikasi.
“Saya atas nama Atika, jemaah haji kloter 14 UPG mengklarifikasi beredarnya video yang menyatakan bahwa jemaah haji kloter 14 ditelantarkan dan tidak diperhatikan. Itu tidak benar!” tegas Atika dalam video yang beredar berantai di kanal media sosial, WhatsApp.
Ia juga mengungkapkan kondisi sebenarnya dan kondisi terkini jemaah kloter 14 UPG Sulawesi Selatan.”Alhamdulillah, sekarang jemaah haji kloter 14 telah merasa nyaman dan kini melaksanakan ibadah dengan baik, ” ungkap dia.
Atas kejadian tersebut, Atika, mewakili jemaah haji kloter 14 lainnya, memohon maaf kepada semua pihak atas adanya mis-informasi terkait video viral tersebut.
“Kami memohon maaf kepada bapak Menteri Agama, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Pengurus Haji Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Kantor Kementerian Agama Luwu Utara, seluruh pengurus jemaah haji Indonesia, dan seluruh rakyat Indonesia, ” tandasnya.
Baca juga:
Ilham Bintang: Ya Allah, Menteri Agama
|
Hal sama juga disampaikan jemaah haji kloter 14 atas nama Ukkas. Lewat sebuah video yang beredar di WhatsApp, Ukkas membantah jemaah haji kloter 14 ditelantarkan.
“Saya atas nama Ukkas, saya mengklarifikasi video yang beredar yang menyatakan bahwa kloter 14 UPG tidak diurus dan telantar. Itu tidak benar!, ” ucap Ukkas membantah.
“Dan sekarang jemaah haji kloter 14 UPG sudah merasa nyaman dalam beribadah. Demikian pernyataan kami, ” tandasnya.
Sebelumnya, beredar sebuah video viral di media sosial tentang jemaah calon haji dari kloter 14 embarkasi Makassar yang mengaku ditelantarkan di sebuah hotel di Madinah. Arab Saudi. Kini, persoalan tersebut sudah selesai, dan jemaah sudah bisa fokus beribadah.